close

9 Ciri Ciri Tumbuhan Fungi

Ciri Ciri Tumbuhan Fungi

Tumbuhan fungi atau yang lebih dikenal tumbuhan jamur ini merupakan tumbuhan yang tidak asing lagi. Selain menjadi bahan masakan Ibu di rumah, jamur juga seringkali kita temukan di alam liar. Ciri-ciri tumbuhan fungi yaitu tidak memiliki klorofil sehingga tumbuhan ini tidak dapat menghasilkan makanannya sendiri.

Tumbuhan fungi menyerap zat hara yang terdapat di tanah untuk kelangsungan hidupnya sehingga dikatakan tumbuhan heterotrof. Tahukah kamu apa saja ciri-ciri dari tumbuhan fungi? Simak ulasannya di bawah ini.

Ciri-Ciri Khusus Tumbuhan Fungi

1. Taksonomi Tumbuhan Fungi

Penggolongan taksonomi pada tumbuhan fungi yaitu:

  1. Kingdom : Fungi
  2. Divisi : Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, Deuteromycota

2. Karakteristik Tumbuhan Fungi

Tumbuhan fungi memiliki karakteristik sebagai berikut:

  • Menjadi parasit pada tumbuhan lain
  • Memiliki inti sel sejati
  • Merupakan organisme eukariotik
  • Dinding sel tersusun atas zat kitin
  • Hifa merupakan benang-benang halus yang membentuk susunan tubuhnya
  • Belum dapat dibedakan antara bagian akar, batang, serta daunnya
  • Fungi menyimpan makanan dalam bentuk glikogen
  • Dapat berkembang biak dengan membentuk spora, membelah diri, maupun fragmentasi

Baca juga: Manfaat Lumut Kerak Bagi Manusia

3. Klasifikasi Tumbuhan Fungi

Berikut adalah berbagai jenis tumbuhan fungi, antara lain:

⦁ Zygomycota
Zygomycota merupakan jenis fungi yang memiliki spora dengan dinding yang tebal. Tumbuhan ini biasanya tumbuh di daratan sebagai saprofit yang tidak memiliki klorofil. Fungi dari jenis zygomycota memiliki hifa dengan banyak inti sel dan hifa yang tidak bersekat.

Zygomycota berkembang secara vegetatif dan generatif. Fase vegetatif terjadi pada aplanospora yang tumbuh dan berkembang biak di ekosistem daratan serta zoospora yang tumbuh dan berkembang biak pada ekosistem perairan. Untuk fase generatif zygomycota akan membentuk oogami atau gametangiogami.

Contoh fungi dalam kelompok zygomycota, yaitu Rhizopus Stoloniferus (jamur untuk membuat tempe), Rhizopus nigricans (jamur roti yang menghasilkan asam fumarat), Pilobolus (jamur yang terdapat pada kotoran hewan), Mucor mucedo (jamur yang terdapat pada kotoran ternak), Rhizopus nodusus (jamur penghasil asam laktat).

⦁ Ascomycota
Ascomycota merupakan fungi berbentuk spora yang berkembang biak secara generatif. Spora ini terbentuk di dalam sebuah sel gelembung yang disebut askus, kemudian spora tersebut akan menghasilkan askospora.

Contoh fungi dalam kelompok Ascomycota adalah jamur pada ragi (Sacharomyces cerevisiae), jamur penghasil antibiotik penisilin (Penicillium notamumn dan Penicillium wentii), jamur dalam proses pembuatan kecap (Aspergillus wentii).

⦁ Basidiomycota
Basidiomycota merupakan jenis fungi berukuran besar (makroskopis). Fungi ini memiliki spora yang terbentuk di dalam basidium yang disebut basidiospora.

Proses pertumbuhan Basidiomycota dimulai dengan perkembangan pada sporadium yang kemudian akan berubah menjadi benang hifa yang akan terbentuk menjadi miselium.

Basidiomycota berkembang biak secara vegetatif dengan cara membentuk fragmentasi hifa. Sedangkan Basidiomycota yang berkrmbang biak secara generatif dengan basidiospora di dalam basidium. Contoh basidiomycota adalah jamur merang, jamur kuping, jamur api, dan jamur beracun.

⦁ Deuteromycota
Deuteromycota merupakan kelompok fungi yang dikatakan tidak sempurna, karena belum diketahui cara perkembangbiakan seksualnya. Organisme ini tumbuh sebagai parasit pada tumbuhan lain.

Deuteromycota dipercaya sebagai penyebab kerusakan beberapa tanaman budidaya, menimbulkan pelapukan pada pohon berkayu, dan menimbulkan beberapa penyakit pada manusia.

4. Ciri Morfologi Tumbuhan Fungi

Ciri-ciri tumbuhan fungi dapat dilihat dari bentuk tumbuhan fungi. Bentuk tumbuhan ini mirip dengan tumbuhan pada umumnya, namun tidak memiliki akar dan daun sejati. Selain itu tumbuhan fungi tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis. 

Oleh karena itu tumbuhan fungi diklasifikasikan sendiri karena tidak dapat digolongkan dalam tumbuhan maupun hewan.

5. Reproduksi Tumbuhan Fungi

Tumbuhan fungi dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi aseksual dilakukan dengan proses pembelahan yang menghasilkan dua anak yang sama.

Selain proses pembelahan organisme ini dapat memperbanyak keturunan dengan membentuk spora. Spora yang digunakan dalam reproduksi pada tumbuhan fungi yaitu konidiospora dan sporangiospora.

Sedangkan reproduksi secara seksual dilakukan dengan cara meleburkan inti sel nukleus dari dua sel induknya. Reproduksi aseksual sangat jarang dilakukan, hanya pada kejadian tertentu saja perkembangbiakan ini dilakukan.

Tumbuhan fungi merupakan tumbuhan yang memiliki segudang manfaat, walau memang ada sebagian yang merupakan parasit baik di manusia, hewan, serta tumbuhan lain. Oleh karena itu kamu perlu berhati-hati dalam memilih sebelum mengonsumsi tumbuhan berjenis fungi ini agar tidak celaka.

Ciri Ciri Tumbuhan Fungi – Fitness formen

Tinggalkan komentar