Logo FFM Indonesia
  • FITNESS
    • Latihan
    • Kardio
    • Sirkuit
    • The Expert
  • FATLOSS
    • Nutrisi
    • Suplemen
    • Meal Plan
    • The Expert
    • Daily Activity
  • KESEHATAN
    • Tip dan Trik
    • Feature
    • Kiat Bugar
    • The Expert
  • SEKS & WANITA
    • Seks dan Kencan
    • FFM Woman
    • FFM Girl
  • GEAR
    • Gear
    • Gaya
    • Gadget
    • Grooming
  • PERFORMA
    • FFM Goes / Tries
    • Adventure / Travel
    • Activity News
    • Agenda
  • DUNIA PRIA
    • Cover Story
    • Profil
    • Trainer
    • Success Story
    • Fitlist
 Fitness  1/11/2013   
  by: Theresia Tyas Putri

    Waktu Yang Tepat Untuk Olahraga


  • Waktu Yang Tepat Untuk Olahraga


    Untuk hasil yang maksimal, padukan olahraga Anda dengan waktu yang tepat untuk melakukannya.

    Olahraga sebaiknya memang menjadi bagian hidup kita. Sisihkan, paling tidak, 30 menit setiap hari untuk melakukan aktivitas yangmenyehatkan ini. Lantas kapan waktu paling tepat untuk berolahraga? Apakah pagi, siang, sore atau justru malam hari?

    Sebenarnya, tidak ada waktu yang paling tepat untuk berolahraga – kapan saja bagus. Namun yang harus diingat bahwa waktu olahraga itu disesuaikan dengan tujuan olahraga itu. Misalnya, olahraga untuk mempermudah tidur, maka sebaiknya tidak dilakukan sore atau malam hari. Simak aturan berolahraga berdasarkan waktu yang pas dan sesuai dengan tujuan Anda.

    Pagi
    Mungkin ini adalah waktu yang paling umum dimanfaatkan orang untuk berolahraga. Awal hari yang sehat dan bersemangat tentu akan berdampak baik dalam kegiatan Anda selama satu hari penuh. Pagi hari juga menjadi waktu yang tepat untuk berolahraga di luar ruangan karena udara masih relatif bersih.

    Siang
    Jika berolahraga pada siang hari, lakukanlah satu jam sebelum makan siang agar Anda bisa bergerak leluasa tanpa terganggu oleh perut yang terisi penuh. Jika Anda melakukannya ketika perut terisi penuh, kontraksi otot tidak bisa berlangsung dengan baik. Umumnya olahraga ini dilakukan untuk menyegarkan tubuh setelah setengah hari beraktivitas. Olahraga yang dilakukan biasanya ringan, tidak mengeluarkan terlalu banyak keringat dan tidak menimbulkan kelelahan yang berlebihan.

    Malam
    Apapun jenis olahraga yang Anda lakukan sebaiknya dilakukan empat jam sebelum tidur. Itu adalah waktu yang paling ideal agar Anda tidak mengalami kesulitan untuk tidur. Perhitungannya: hingga 1 jam setelah olahraga tubuh masih terasa panas dan berkeringat, Anda harus menunggunya “dingin” sebelum mandi dan membersihkan tubuh, lalu masih ada sisa waktu 2 jam untuk bersantai, barulah Anda bisa tidur.

    Entah pagi, siang, sore maupun malam, dalam berolahraga hendaknya memperhatikan tiga hal, yaitu olahraga yang bersifat aerobik, anaerobik, dan peregangan. Ketiga hal itu saling mengisi dan melengkapi. Aerobik melatih jantung dan paru-paru, tapi otot tidak terlatih. Sementara anaerobik hanya melatih otot dan tidak melatih jantung serta paru-paru. Sedangkan peregangan dilakukan untuk melemaskan otot, baik sebelum maupun sesudah berolahraga. Jika memiliki waktu dan tenaga yang cukup, sebaiknya tiga komponen itu dilakukan. Tapi selain itu Anda juga harus menyesuaikan waktu latihan.

    Untuk pagi hari, jika ingin mengombinasikan latihan itu perhitungan yang dipakai adalah 40 persen untuk aerobik, 40 persen untuk anaerobik dan 20 persen peregangan. Jadi jika Anda mempunyai waktu 60 menit untuk berolahraga, 25 menit masing-masing untuk aerobik dan anaerobik, sementara 10 menit sisanya untuk peregangan. Sedangkan untuk malam hari dengan durasi yang sama, 20 menit untuk aerobik dan 10 menit untuk anaerobik, sedangkan sisanya 20 menit untuk peregangan. Sehingga badan tidak sampai sakit dan pegal.

    Kapanpun Anda berolahraga, jangan lakukan lebih dari 1 jam. Apalagi jika Anda tidak terbiasa atau rutin berolahraga.

    Kontributor: dr. Michael Triangto, SpKO, spesialis kedoteran olahraga dari Slim + Health Therapy Clinic.


    TAG :
    olahraga, waktu tepat, aerobik, anaerobik, dr. Michael Triangto, SpKO, spesialis kedoteran olahraga ,



RELATED ARTICLE



Fitness

Kiat Membentuk Otot dari Dokter Rizal Alaydrus

  by: Herman Joseph   2/8/2017
Fitness

Manfaat Pilates Bagi Pria

  by: Theresia Tyas Putri   29/3/2016
Fitness

Alasan Kenapa Anda Harus Latihan Kardio

  by: Theresia Tyas Putri   25/2/2014
Fitness

Ini Alasan Kenapa Tubuh Tidak Boleh Bungkuk Saat Fitnes

  by: Herman Joseph   31/8/2017
Fitness

Tepatkah Berlari Telanjang Kaki?

  by: Muhammad Rizki Joyonegoro   20/9/2016
Fitness

Strategi Atasi Overtraining

  by: Trisna Sudrajat   22/6/2015
Fitness

Atasi Cedera Engkel

  by: Theresia Tyas Putri   31/3/2016
Fitness

Cara Mengurangi Rasa Nyeri Setelah Latihan

  by: Muhammad Rizki Joyonegoro   24/9/2016
Fitness

Pentingnya Fase Recovery Setelah Latihan

  by: Herman Joseph   7/1/2017

OTHER ARTICLE



Logo MRA Media Group

© 2016 FFM Indonesia Advertise | Contact Us |